35 Nama Pahlawan Indonesia Lengkap

5/5 - (1 vote)

Ketika negara Indonesia merdeka pada tahun 1945, mengalami pergulatan yang tidak mudah. Pahlawan kita harus melawan penjajah yang ingin menguasai bangsa. Karena dari Sabang sampai Merauke, Indonesia memiliki kekayaan dan sumber daya yang melimpah.

Perjuangan Indonesia terkait erat dengan pengabdian para pahlawan yang bertanggung jawab memimpin gerakan perlawanan kolonial. Atas pengabdian dan keberanian mereka untuk kemerdekaan, pemerintah Indonesia menganugerahkan beberapa nama sebagai pahlawan nasional Indonesia kepada mereka yang berperang melawan penjajah. Siapakah nama pahlawan nasional Indonesia?

 

35-Nama-Pahlawan-Indonesia-Lengkap

Berikut Ini Telah Kami Kumpulkan Yang Bersumber Dari Laman https://officialjimbreuer.com/ Yang Akhirnya Saya Tuliskan Disini.

 

Para pahlawan nasional yang disebutkan berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pejuang, tokoh politik, perdana menteri, presiden, tokoh agama, tokoh masyarakat hingga bangsawan. Untuk menghormati dan menghargai jasa mereka, Anda harus mengetahui sejarah perjuangan mereka melawan penjajah.

Berikut nama-nama pahlawan nasional Indonesia yang harus Anda ketahui:

Nama pahlawan Indonesia

Berikut Kumpulan Nama Pahlawan Indonesia:

Ir. Soekarno

Soekarno adalah presiden pertama Indonesia dan dinyatakan merdeka. Sukarno yang mengemukakan dasar negara Pancasila. Demikian disampaikan dalam rapat BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara dan dimasukkan dalam Pembukaan UUD 45.

Ia dianggap sebagai pembicara yang kuat yang dapat menyapa pendengarnya. Dia tidak hanya berjiwa patriotik, tetapi dia juga seorang politikus yang sangat cerdas. Dia bisa berbicara delapan bahasa.

Soekarno lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Surabaya. Dia memiliki gelar doktor dari universitas di Jerman dan luar negeri dan telah menerima penghargaan kelas satu untuk Ordo Teman Tertinggi atau Tambo.

Mohammad Hatta

Mohammad Hatta adalah salah satu pemimpin proklamator dan menjadi wakil presiden pertama di Indonesia. Itu sering disebut sebagai nama lelaki Hatta. Tanggal lahir 12 Agustus 1902 di perbukitan tinggi Sumatera Barat.

Dia adalah seorang tentara nasional, seorang negarawan, dan seorang ekonom yang kuat. Ia memainkan peran penting dalam kemerdekaan Republik Indonesia dari penjajahan Belanda. Kemudian pada 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan.

Ketika menjadi wakil presiden dia menulis buku tentang koperasi. Ia juga disebut sebagai “bapak koperasi”.

Ahmad Yani

Pahlawan nasional ini lahir pada 19 Juni 1922 di Jenar, Purworejo, Jawa Tengah. Awalnya, semua kerabat Ahmad Yani bekerja di pabrik gula Belanda. Pada tahun 1927 ia pindah ke Batavia bersama keluarganya. Ayahnya bekerja sebagai jenderal Belanda.

Dari sana, Ahmad Yani bertugas di Angkatan Darat Belanda pada tahun 1940 dengan putus sekolah menengah. Ia kemudian mempelajari topografi di Malang, Jawa Timur. Pasukan Jepang tiba pada tahun 1942 dan menghentikan proses pembelajaran. Di saat yang sama, Ahmad Yani pindah kembali ke Jawa Tengah.

Pada tahun 1943 ia bergabung dengan tentara peta yang disponsori Jepang (pembela tanah air) dan melanjutkan pelatihannya di Magelang. Setelah menyelesaikan pelatihannya, ia diangkat menjadi komandan kereta peta dan dipindahkan ke Bogor, Jawa Barat. Ia kemudian kembali ke Magelang sebagai trainer.

Potong meutia

Cut Mutia lahir di Keureutoe, Pirak, Aceh Utara pada tahun 1970. Ia meninggal pada tanggal 24 Oktober 1910. Cut Mutia adalah seorang pahlawan nasional yang berasal dari Aceh. Awalnya dia berperang melawan Belanda dengan suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong.

Ketika Teuku Muhammad wafat, dia menikah lagi dengan Pang Nanggroe dan bergabung dengan gerakan yang dipimpin oleh Teuku Gantoe muda.

Dalam pertempuran Paya Cicem, para wanita yang dipimpin Cut Mutia melarikan diri ke tengah hutan. Sementara itu, Pang Nanggroe melawan Belanda hingga meninggal pada 26 September 1910.

As’ad Syamsul

Cut Mutia lahir di Keureutoe, Pirak, Aceh Utara pada tahun 1970. Ia meninggal pada tanggal 24 Oktober 1910. Cut Mutia adalah seorang pahlawan nasional yang berasal dari Aceh. Awalnya dia berperang melawan Belanda dengan suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong.

Ketika Teuku Muhammad wafat, dia menikah lagi dengan Pang Nanggroe dan bergabung dengan gerakan yang dipimpin oleh Teuku Gantoe muda.

Dalam pertempuran Paya Cicem, para wanita yang dipimpin Cut Mutia melarikan diri ke tengah hutan. Sementara itu, Pang Nanggroe melawan Belanda hingga meninggal pada 26 September 1910.

As’ad Syamsul As’ad Syamsul

R. As’ad Syamsul Arifin Lahir pada tahun 1897 adalah seorang ulama dan tokoh besar Nahdlatul Ulama. Ia lahir di kota Mekah dan meninggal pada tanggal 4 Agustus 1990 pada usia 93 di Situbondo.

Terakhir kali menjadi anggota dewan pembina (Musytasyar) sekarang sampai akhir hayatnya. Ia adalah pengurus Pondok Pesantren Salafiyah Syaf’iyah di Desa Sukorejo, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur.

Pahlawan nasional ini merupakan moderator dakwah atau Isyarah berupa ayat Al-Qur’an dan alang-alang Kyai Kholil Al-Bangkalani untuk KH. Terbentuknya Asy’ari kemudian menjadi cikal bakal NU.

Cut Nyak Dien

Salah satu pahlawan nasional Indonesia yang melabuhkan namanya sebagai bandar udara di Meulaboh adalah Nyak Dhien. Belau adalah pahlawan yang lahir di Kerajaan Aceh, Lampadang, pada tahun 1984. Pikirannya yang luhur terhadap penjajah membiarkannya mati pada 6 November 1908 di usia 24 tahun.

Ia pun bertengkar dengan suaminya Teuku Umar. Suaminya dibunuh pada 11 Januari 1899. Cut Nyak Dhien dimakamkan di Sumedang, Jawa Barat.

Kartini

Meski merupakan wanita yang mulia, Kartini memiliki pemikiran yang moderat. Sebagian besar hidupnya dikhususkan untuk membela kesetaraan gender bagi perempuan. Perjuangannya dimulai dengan berdirinya Sekolah Kartini di kota Semarang pada tahun 1912.

Kartini ingin mengubah paradigma masyarakat Indonesia menjadi gender. Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879. Kartini menikah dengan Bupati Rembang Singgih Djojo Adhiningrat pada tanggal 12 November 1903. Ia seorang pria yang memiliki tiga istri.

Ia kemudian pindah ke Rembang dan diberi kebebasan untuk mendirikan sekolah perempuan di daerah kompleks. Saat ini gedung ini merupakan gedung kepanduan. Kartini meninggal pada tanggal 17 September 1879. Untuk memperingati pengabdiannya, hari lahirnya diperingati sebagai hari Kartini.

Jenderal Sudirman

Pahlawan nasional Indonesia menjabat sebagai TNI Anumerta Jenderal Sudirman. Gelar ini diperoleh pada usia 31 tahun. Ia bekerja selama Revolusi Nasional Indonesia. Dia memainkan peran penting dalam perang gerilya dan serangan 1 Maret 1949.

Pada 18 Desember 1948 ia diangkat menjadi komandan umum. Belanda melancarkan agresi militer kedua untuk menduduki kota Yogyakarta. Dia bersama sekelompok kecil tentara dan dokter swasta untuk gerilyawan selatan selama tujuh bulan.

Soedirman melakukan sejumlah kegiatan militer di pulau Jawa, termasuk penyerangan pimpinan Suharto di Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949. Soedirman meninggal pada tanggal 29 Januari 1950 pada usia 34 tahun di Magelang.

Idham Chalid

Ia merupakan pahlawan nasional yang lahir pada tanggal 27 Agustus 1921 di Kalimantan Selatan, langsung di Satui. Dia meninggal pada 11 Juli 2010 pada usia 88 tahun. Dia adalah pahlawan MA yang berpengaruh.

Idham Chalid adalah orang termuda yang memimpin organisasi dan mengabdi untuk waktu yang lama. Dia paling dikenal sebagai karakter utama di orde lama dan baru. Organisasi yang dia pimpin memiliki logo globe bintang sembilan. Ia menjalani karir briliannya hingga puncak impiannya.

KH Ahmad Dahlan

KH Ahmad Dahlan atau nama aslinya Muhammad Darwis adalah pahlawan nasional Indonesia yang juga pendiri organisasi Islam Muhammadiyah. Ia lahir pada tanggal 1 Agustus 1868 di Yogyakarta. KH. Ahmad Dahlan adalah anak keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga KH. Bakar abu.

Ia mendirikan organisasi Muhammadiyah di Kauman, Yogyakarta, untuk memperbaharui pemikiran dan amal sesuai dengan pedoman agama Islam. Dia mencoba mendorong umat Islam untuk hidup kembali sesuai dengan petunjuk Alquran dan Hadits. KH. Ahmad Dahlan meninggal pada 23 Februari 1923 pada usia 54 tahun.

John Lie

John Lie adalah pahlawan nasional yang lahir dari keluarga Tionghoa di Manado pada tanggal 9 Maret 1911. Ia bekerja dalam perjalanan bisnis KPM (Kerajaan Pakertvaart Maatchappij) pemerintah Belanda. Akhirnya dia bergabung dengan ALRI.

Koridor John sangat besar dalam membersihkan ranjau yang ditanam di Jepang untuk melarang pasukan Sekutu. Untuk layanan ini pangkatnya dipromosikan menjadi mayor. Yohanes dengan berani mendobrak blokade laut dengan perahu motor di sekitar perairan Selat Malaka oleh Angkatan Laut Belanda.

John berhasil mematahkan blokade Belanda setidaknya 15 kali. Pada tahun 1947-1949 John berhasil menyediakan amunisi, senjata, dan obat-obatan dalam jumlah besar untuk pertempuran di Sumatera.

Mesin cuci Lafran

Ia lahir pada tanggal 5 Februari 1922 di Padang Sidempuan dan memulai pendidikannya di Pondok Pesantren Muhammadiyah Sipirok. Kemudian dia melanjutkan ke Pesantren KH. Ahmad Dahlan di desa yang setia. Pada 5 Februari 1957, ia menjadi salah satu pendiri HMI, atau Himpunan Mahasiswa Muslim.
Di XI. Kongres HMI Pada tahun 1974 Lafran Pane ditunjuk sebagai penggagas HMI. Dia meninggal pada 24 Januari 1991.

Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara atau nama asli Raden Soewardi Surjaningrat adalah seorang pahlawan nasional yang juga merupakan aktivis gerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politikus dan perintis pendidikan pada masa penjajahan Belanda.

Dia adalah pendiri Taman Siswa Yogyakarta. Lembaga pendidikan ini menawarkan kesempatan kepada masyarakat adat untuk mendapatkan hak pendidikan seperti Priyayi dan Belanda.

Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dan ditutup pada tanggal 26 April 1959. Setelah wafat ia dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional ke-2 oleh Presiden Soekarno.

Laksamana Mala

Perempuan yang lahir di Kesultanan ini bernama lengkap Laksamana Mala Hayati. Dalam beberapa laporan, dia adalah laksamana Angkatan Laut wanita pertama di dunia. Ia adalah seorang panglima perang yang berasal dari Aceh dan dikenal karena keberaniannya dalam melawan armada Belanda dan Portugis pada abad ke-16.

Selain medan pertempuran, ahli biologi Laksamana Mala juga piawai dalam bernegosiasi dan berunding, membuktikan bahwa ia mewakili Sultan Aceh dalam perundingan damai dengan Belanda. Dia juga salah satu dari mereka yang menerima Lancaster atau Duta Besar Ratu Elizabeth 1 di tanah Inggris.

Mala Hayati lahir tahun 1550 dan meninggal tahun 1615. Ia dimakamkan di Desa Lamreh, Kecamatan Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar.

Pangeran Antasari

Pangeran Antasari berjuang melawan penjajahan Belanda di Banjar, Kalimantan Selatan. Ia lahir di Banjar pada tahun 1797. Di masa mudanya, Pangeran Antasari bernama Gusti Inu Kartapati.

Pada tanggal 14 Maret 1862, ia diangkat menjadi Sultan Banjar dan diberi nama “Panembahan Amirudin Mukminin” atau pemimpin pemerintahan, panglima perang dan pemimpin agama tingkat tinggi. Pada 27 Maret 1968, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Ia meninggal pada tanggal 11 Oktober 1862 di negara Bayan, Sampirang.

Patimura

Pahlawan nasional ini memiliki nama asli Thomas Matulessy. Orang yang juga dikenal dengan nama Patimura Kapiten ini lahir pada tanggal 8 Juni 1783 di Maluku. Dia adalah pemimpin tentara dalam perang besar. Satu terjadi pada tahun 1817.

Patimura juga merupakan sosok yang mampu menyatukan pemikiran masyarakat di Kerajaan Ternate dan Tidore. Perang paling ganas dan terkenal adalah Perang Patimura. Sebelum melawan VOC Belanda, dia adalah mantan sersan militer Inggris. Sebagai panglima tertinggi, dia sangat mahir dalam merundingkan strategi perang dengan pasukannya. Hingga ia mendapat gelar Kapiten pada 16 Mei 1817.

Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro adalah pahlawan nasional dari Keraton Yogyakarta. Dari tahun 1825 hingga 1830 ia berperang dengan pemerintah Belanda melawan rakyat Indonesia.

Pangeran Diponegoro lahir di Yogyakarta pada tanggal 25 November 1785 dan meninggal di Makassar pada tanggal 8 Januari 1855. Ia merupakan putra pertama Sultan Hamengkubuwono III dan menjabat sebagai raja ketiga kesultanan tersebut. Sekarang nama Diponegoro dipertahankan sebagai nama jalan, demikian pula nama stadion dan universitasnya. Pada 6 November 1973, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

Sultan Mahmud Badaruddin

Dia adalah pemimpin Kesultanan di Palembang-Darussalam selama dua periode. Dari tahun 1803 sampai 1821. Sebelumnya, Kesultanan diperintah dari tahun 1776 sampai 1803 oleh ayahnya, Sultan Muhammad Baharudin.

Nama asli Sultan Mahmud Baharudin merupakan dugaan Pangeran Ratu. Perlawanan melawan Belanda dan Inggris menjadi semakin rapuh pada masa pemerintahannya. Ia bertempur sendiri melawan Belanda dan Inggris, salah satunya pada Perang Menteng.

Ketika Batavia diduduki Belanda pada tahun 1811, Sultan Mahmud berhasil membebaskan Palembang dari cengkeraman tangan jahat Belanda. Alasan sebelumnya Palembang sangat diincar adalah ditemukannya tambang timah di Kota Bangka.

Pada 13 Juli 1821, Sultan dan keluarganya diangkut ke Batavia melalui Dageerad. Dari sana ia diasingkan ke Ternate hingga wafat di Ternate. Dia meninggal pada tanggal 26 September 1825.

Sultan Hasanudin

Pahlawan nasional Hassanudin lahir pada 12 Januari 1631 di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia adalah penguasa Kerajaan Gowa hingga masa kejayaannya dan menjadi kerajaan terbesar di timur pada abad ke-16.

Sultan Hassanudin dibunuh di Makassar pada 12 Juni 1670 dalam usia 39 tahun. Sejak masa pemerintahan Sultan Alaudin hingga Hassanudin, kerajaan ini memiliki kekuatan untuk menolak monopoli perdagangan VOC Belanda.

Martha Christina TiahahuMartha Christina Tiahahu

Perkelahian seorang gadis desa bernama Martha Christina Tiahahu patut untuk diingat. Alasannya adalah dia berani memegang tangannya, bahkan ketika dia baru berusia 17 tahun. Ia lahir pada tanggal 4 Januari 1800 dan berasal dari Nusa Laut, Maluku.

Tan Malaka

Tan Malaka adalah seorang aktivis kemerdekaan Indonesia dan ketua Partai Komunis Indonesia, Parta Murba, dan dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Tan Malaka lahir pada tanggal 2 Juni 1897 di Nagari Pandam Gadang, Siliki, Provinsi Sumatera Barat. Penobatannya adalah pahlawan nasional pada 28 Maret 1963.

Nama lengkap Tan Malaka adalah Ibrahim dan bergelar Datuk Sultan Malaka. Nama Tan Malaka berasal dari garis keturunan bangsawan ibu.

Ahmad Soebardjo

Nama lengkap pahlawan nasional ini adalah Bapak Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo. Ia lahir pada tanggal 23 Maret 1896 di Karawang, Jawa Barat, dan meninggal pada tahun 1978 pada usia 82 tahun.

Ahmad Soebardjo adalah Perdana Menteri Luar Negeri Indonesia. Gelar master dari Leiden University, 1993.

Imam Bonjol Imam Bonjol

Dia adalah pahlawan nasional dan sarjana dari Sumatera Barat. Tuanku Imam Bonjol memiliki beberapa gelar: Peto Syarif dan Malin basa. Dia adalah tokoh utama dalam Perang Padri (1803-1838). Ia lahir tahun 1772 dan meninggal di Minahasa pada tanggal 6 November 1864. Ia meninggal di pengasingan.

Komandan Polisi

Pahlawan nasional lain dari Aceh adalah Panglima Polim. Ia memiliki nama lengkap Sri Muda Perkasa Muhammad Dawood. Sejauh ini belum ada gambaran jelas mengenai tanggal lahirnya, namun yang paling jelas adalah asal usul bangsawan Aceh tersebut. Ayahnya bernama Panglima Polem VIII, yang menjadi raja Kuala. Kakeknya bernama Cut Banta.

Sultan Iskandar Muda

Sama seperti potongan Nyak Dhien dan Nyak Meutia, Sultan Iskandar Muda berasal dari Aceh. Dari 1607 hingga 1636 dia adalah sultan terbesar di Kesultanan Aceh. Dalam kepemimpinannya, Aceh berhasil mencapai puncaknya.

Aceh dengan cepat menjadi pusat perdagangan dan studi Islam. Namanya berlabuh di Bandara Internasional Nangroe ACEH Darussalam.

I Gusti Ngurah Rai I Gusti Ngurah Rai

I Gusti Ngurah Rai bukan hanya pahlawan nasional tetapi juga seorang kolonel TNI anumerta. Ia lahir pada tanggal 30 Januari 1917 di Carangsari pada malam hari di Badung, Bali. Sementara itu meninggal pada tanggal 20 November 1946 di Marga, Tabanan. Bali pada usia 29 tahun.

Teuku Umar

Dia adalah pahlawan nasional dari Meulaboh. Ia lahir pada tahun 1854. Ia meninggal pada tanggal 11 Februari 1899. Ia berperang dengan berpura-pura bekerja dengan Belanda dan menolaknya setelah mengumpulkan uang dan banyak senjata.

Sultan Ageng Tirtayasa

Pahlawan kecil yang dianugerahi gelar Pangeran surya ini lahir di Banten pada tahun 1631 dan wafat pada tahun 1683. Ia adalah putra dari Sultan Abdul Ma’ali Ahmad dan Ratu Martakusuma. Dia memimpin Banten dari 1640 hingga 1650.

Latihan Tomo

Tokoh yang menelurkan motto “Freedom or Death” dalam pertempuran berdarah di Surabaya adalah seorang jurnalis. Ia adalah pahlawan yang membangkitkan semangat nasionalisme Indonesia dalam perang melawan Pemerintahan Sipil Hindia Belanda (NICA) pada pertempuran 10 November. Sampai saat ini, pertempuran dirayakan sebagai hari pahlawan.

Wolter Monginsidi

Pahlawan nasional asal Sulawesi Selatan ini lahir pada 14 Februari 1925 di Malalayang, Manado. Ia adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang memberontak dengan mendirikan LAPRIS (Pejuang Pemberontak Indonesia).

Ia akhirnya meninggal pada tanggal 5 September 1949, karena ditangkap oleh Belanda dan dijatuhi hukuman mati. Hari ini dia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Panaikang di Makassar.

KH. Hasyim Asy’ari

Dia adalah direktur Pondok Pesantren Ireng di Jombang, Jawa Timur. Ia lahir pada tanggal 30 April 1875. Hasyim Asy’ari adalah pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama. Ketika pasukan Belanda menduduki kota Malang dan Belanda melancarkan Agresi Militer I, Kyai Hasyim Asy’ari mengambil tindakan dengan mengumumkan penyelesaian jihad.

Sejarah menceritakan bahwa KH Hasyim Asy’ari adalah sosok pesantren modernisasi. Atas jasanya, pemerintah Indonesia menganugerahinya gelar pahlawan kemerdekaan nasional pada 17 November 1964.

Pierre Tendean

Nama lengkap sang pahlawan adalah kapten CSI. Pierre Andreas Tendean. Dia berasal dari DKI Jakarta. Dia meninggal pada usia yang sangat muda, 26 tahun dalam Gerakan 30 September. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata di Jakarta.

Halim Perdana Kusuma

Orang pertama yang bertempur dengan angkatan udara ini adalah kepala operasi. Ia dituduh melanggar blokade udara Belanda, mengoperasikan pasukan di luar Jawa, mengatur serangan udara di daerah seberang, menyelenggarakan operasi udara dalam rangka pembangunan daerah, pengembangan angkatan udara di Sumatera, dll.

Dilahirkan di Jawa Timur pada 18 November 1922, pahlawan tersebut akhirnya meninggal dunia saat pesawat kembali dari bisnisnya pada 14 Desember 1947 untuk mencari bantuan ke luar negeri.

Iswahyudi

Udara. R. Iswahjoedi berasal dari Jawa Timur dan lahir pada tanggal 15 Juli 1918 di Surabaya. Ia tewas dalam perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada 14 Desember 1947 di Tanjung Hantu, Malaysia. Iswahyudi adalah salah satu tokoh pertama di TNI AU. Untuk memperingati pengabdiannya, Anda bisa berziarah ke pemakaman pahlawan Kalibata.

Bau massepe

Letnan Jendral. Andi Abdullah bau Massepe lahir di Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, pada tahun 1918. Ia adalah pejuang yang heroik dan komandan pertama Divisi TRI Hassanuddin. Bau Massepe adalah pewaris tahta kerajaan Bone, Gowa, Sawito, Sidenreng Rappang, Alita dan Suppa.

Pada usia 29 tahun ia harus dibunuh dan dimakamkan di pemakaman di kota Pare-Pare di Sulawesi Selatan.

Lihat Juga: Call Center BPJS