Daftar perusahaan rintisan dan perusahaan teknologi yang diberhentikan, tidak hanya di Indonesia

Rate this post

Akhir-akhir ini banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dari sejumlah perusahaan teknologi hingga startup atau rintisan.

Beberapa perusahaan tersebut bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang berdampak pada ratusan karyawan.

Daftar perusahaan rintisan dan perusahaan teknologi yang diberhentikan, tidak hanya di Indonesia

Daftar-perusahaan-rintisan-dan-perusahaan-teknologi-yang-diberhentikan,-tidak-hanya-di-Indonesia

Baca juga:
– 1000 startup digital Kemenkominfo, tunjukkan potensi Indonesia menjadi bangsa digital
– Niagahoster membantu UMKM dan bermitra dengan 1000 startup digital Kemenkominfo
– Solusi bisnis dan pengembangan produk bagi peserta Akademi Startup Indonesia
– Startup lokal Lummo menerima dana dari Jeff Bezos

Yang terbaru adalah LINE Indonesia yang terkena PHK sebanyak 80 karyawan setelah memutuskan untuk menutup LINE Today.

Namun, masalah tersebut langsung dibantah oleh LINE Indonesia.

“Kami tegaskan angka 80 orang yang di-PHK itu tidak benar,” kata Fanny Verona, Country Manager LINE Indonesia, saat dikonfirmasi Suara.com, Rabu (15/6/2022).

“Sejalan dengan arah bisnis strategis baru ini, kami juga telah melakukan realokasi atau realokasi sumber daya yang ada di dalam perusahaan kami,” lanjutnya.

Berikut daftar perusahaan hingga startup yang melakukan PHK massal karyawan sebagaimana dirangkum oleh tim HiTekno.com Suara.com.
Didukung oleh GliaStudio

1.Netflix
Ilustrasi Netflix. (Unsplash/ Giordano Rossoni)

Netflix baru-baru ini mem-PHK 150 karyawannya karena jumlah pelanggan laporan perusahaan itu turun.

Ini adalah 2 persen dari 11.000 karyawan, yang sebagian besar bekerja di Amerika Serikat.

“Sayangnya, hari ini kami merumahkan sekitar 150 karyawan, sebagian besar di AS,” kata Netflix.

Netflix berpendapat bahwa PHK itu karena kinerja bisnis daripada kinerja individu.

Perusahaan juga mengklaim telah bekerja keras untuk mendukung mereka melalui transisi yang sulit ini.

“Seperti yang kami jelaskan tentang pendapatan, pertumbuhan pendapatan kami yang melambat berarti kami juga perlu memperlambat pertumbuhan biaya kami sebagai perusahaan,” kata Netflix.

Perampingan terjadi kurang dari sebulan setelah Netflix melaporkan kehilangan pelanggan untuk pertama kalinya dalam satu dekade.

Mereka juga mengharapkan kerugian di kuarter berikutnya.

2. Clubhouse
Aplikasi Clubhouse. (HiTekno.com)
Aplikasi Clubhouse. (HiTekno.com)

Platform media sosial berbasis audio Clubhouse dilaporkan memberhentikan beberapa karyawan pada awal Juni.

Namun, tidak jelas berapa banyak karyawan yang akan terpengaruh oleh kebijakan tersebut.

“Beberapa peran dihilangkan untuk merampingkan tim kami dan beberapa orang memutuskan untuk mengejar peluang baru,” kata juru bicara Clubhouse kepada Bloomberg, seperti dilansir Engadget.

Disebutkan, pemecatan clubhouse dilakukan untuk menata kembali strategi perusahaan.

Clubhouse memang berjaya di awal pandemi pada 2020, namun beberapa raksasa teknologi juga menelurkan platform serupa seperti Meta, Twitter, dan Spotify.

3. Pahami
memahami
memahami

Startup pendidikan digital Pahamify merupakan salah satu dari beberapa startup yang melakukan PHK karyawan.

Sementara itu, pihak internal Pahamify mengungkapkan alasan pemecatan itu untuk optimalisasi bisnis.

“Setelah mengevaluasi bisnis, kami memutuskan untuk merampingkan proses bisnis, yang mengharuskan kami berpisah dengan beberapa orang terbaik,” kata CEO Pahamify Syarif Rousyan Fikri dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa (14/6/2022).

Meski sempat beredar rumor PHK yang fantastis, Syarif juga mengklarifikasi bahwa jumlah pegawai yang diberhentikan tidak sebanyak yang diperkirakan publik.

4. Zenius
aplikasi Zenius. (zenius)
aplikasi Zenius. (zenius)

Zenius memberhentikan 200 karyawan Mei lalu, jauh sebelum start-up lain memulai PHK massal.

Startup Sabda PS telah memberhentikan ratusan karyawannya setelah melakukan restrukturisasi atau perubahan model bisnis.

“Berdasarkan penilaian dan review yang komprehensif, Zenius mengumumkan bahwa lebih dari 200 karyawannya harus keluar dari Zenius,” kata manajemen Zenius, Selasa (24 Mei 2022).

Namun, Zenius tetap membayar pesangon dan bahkan menawarkan asuransi dan konsultasi kesehatan kepada karyawan yang diberhentikan, yang berlaku hingga September 2022.

“Zenius memahami ini adalah masa-masa sulit bagi karyawan yang terkena dampak, sehingga perusahaan akan terus memberikan manfaat asuransi kesehatan hingga 30 September 2022, termasuk untuk tanggungan mereka. Selain itu, Zenius juga memiliki saran kesehatan

Baca Juga :

https://aprikalsel.co.id/